Selasa, 17 Januari 2012

MENYONGSONG MUKER MGMP BAHASA INDONESIA SMP PROVINSI DKI JAKARTA 2012

Ada momentum istimewa di tahun 2012 bagi komunitas guru bahasa Indonesia Provinsi DKI Jakarta. Apakah itu? Di tahun kabisat ini, mereka akan melangsunkan siklus kehidupan berorganisasi empat tahunan. Uniknya, hajat itu akan dilaksanakan pada tanggal 29 Februari yang tidak setiap tahun kita dapatkan tanggal yang sama pada bulan tersebut. Kalaupun bertemu lagi, empat tahun berikutnya. 

Berkenaan dengan pemilihan ketua khususnya dan pengurus umumnya, akan lebih bijak jika kita memilih orang-orang yang mempunyai komitmen besar dalam MGMP Bahasa Indonesia atau kalau boleh diuraikan ada beberapa kriteria umum: 
     1. Memiliki kemampuan manajerial ke-MGMP-an; 
     2. Memiliki integritas tinggi terhadap MGMP; dan 
     3. Sanggup menjalankan roda organisasi dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi tinggi. 
     
Kalau penulis boleh mengutip pendapat orang bijak yang hidup di tatar Jawa, seorang pemimpin itu harus pinter, bener, lan kober. Sementara itu, orang bijak yang mendiami tatar tanah Sunda menaksir seorang calon pemimpin itu harus memiliki eksistensi cageur, bageur, bener, jeung pinter. Pinter (pintar) saja tidak cukup jika roda organisasi tidak dijalankan secara bener (benar), sesuai dengan koridor keorganisasian. Roda organisasi akan terbengkalai jika fisik pemimpin tidak dalam kondisi prima atau selalu sakit-sakitan maka perlu calon pemimpin harus memiliki fisik yang sehat (cageur) dan psikis yang baik (bageur). Jika hal-hal tersebut sudah terpenuhi, hanya merupakan sebuah wacana dan tumpukan program tanpa makna karena ia tidak mampu melaksakannya. Oleh karena itu, ada satu lagi kriteria calon pemimpin MGMP Bahasa Indonesia SMP Provinsi DKI Jakarta mendatang yaitu  kober (ada waktu untuk berbuat atau melakukan). 

Dengan semangat menuju perubahan dan perbaikan, penulis berharap musyawarah kerja yang akan dilaksanakan di Bogor nanti membawa manfaat terutama meningkatnya mutu kompetensi berbahasa Indonesia pada anak didik yang mengais sumber pengetahuannya di Provinsi DKI Jakarta.
atomi, suatu pagi di jalan nangka